Wisata Tirta Tanjung Benoa
Kabupaten Badung – Bali – Indonesia
Siapa menyangka, kawasan Tanjung Benoa yang dulu dikenal sebagai daerah kumuh, kini telah menjelma menjadi obyek wisata bahari paling lengkap di Pulau Bali. Ya, di pantai yang bersebelahan dengan kawasan Nusa Dua ini, sekarang telah menjadi pusat berbagai macam olahraga air, mulai dari jetski, parasailing, scuba diving, snorkeling, hingga flying fish. Berbagai sarana wisata yang diberi nama wisata tirta Benoa Marine Recreation (BMR) ini juga telah dilengkapi dengan fasilitas hotel berbintang dan restoran bertaraf internasional.
Dua
puluh lima tahun lalu, Tanjung Benoa adalah sebuah perkampungan nelayan
yang kumuh dan miskin. Jika dahulu masyarakatnya hanya mengandalkan
pendapatan dari berladang dan menangkap ikan seadanya, kini mereka
relatif lebih makmur dengan pendapatan terbesar dari jasa pariwisata.
Perubahan besar ini bermula dari pembangunan proyek kawasan Bali Tourism Development Corporation
(BTDC) yang berdekatan lokasinya dengan Tanjung Benoa pada tahun
1980-an. BTDC adalah proyek prestisius untuk membangun berbagai sarana
pariwisata di bagian Selatan Bali, di antaranya membangun 12 hotel
berbintang lima dan lima plus.
Semula,
kawasan Tanjung Benoa diproyeksikan sebagai salah satu daerah hunian
bagi karyawan yang bekerja di kawasan BTDC. Namun, ternyata para
investor mulai tertarik untuk mengembangkan daerah ini sebagai lokasi
pembangunan hotel-hotel berbintang, sehingga masyarakat Tanjung Benoa
mulai sadar untuk turut ambil bagian dalam mengembangkan kawasan ini
sebagai daerah tujuan wisata. Pada tahun 1996 dibentuklah Komite Tanjung
Benoa yang bertujuan untuk mengembangkan dan mempromosikan daerah
tujuan wisata baru ini. Komite tersebut juga mulai menata lingkungan,
memberikan penyuluhan dan penyadaran terhadap warga untuk perlahan-lahan
mengubah lingkungan yang kumuh menjadi bersih dan asri.
Para
pengusaha hotel dan jasa wisata lainnya yang tergabung dalam Komite
Tanjung Benoa juga mengusulkan kepada pemerintah untuk segera membangun
trotoar di sepanjang jalan utama Tanjung Benoa. Hasilnya, jalan-jalan
utama di Tanjung Benoa kini tampak bersih dan rapi, sehingga wisatawan
dapat dengan nyaman berjalan kaki menyusuri jalan-jalan utama tersebut.
Berkat kerja keras itu, menurut catatan www.balipost.co.id, kini warga
Tanjung Benoa tercatat sebagai masyarakat dengan pendapatan di atas
rata-rata masyarakat Kabupaten Badung lainnya. Warga Tanjung Benoa
banyak terserap ke berbagai industri jasa pariwisata, mulai dari
perhotelan, restoran, tenaga kebersihan, hingga pendamping wisatawan
dalam berbagai atraksi wisata air yang ditawarkan.
Kawasan
Tanjung Benoa merupakan kawasan pantai yang berada di ujung Tenggara
Pulau Bali. Lokasinya yang cukup landai dengan ombak yang tenang membuat
kawasan ini sangat cocok untuk berbagai olahraga air. Di tempat ini
wisatawan dapat mencoba berbagai tantangan olahraga air, seperti jetski,
parasailing, bana boat, snorkeling, scuba diving, glassbottom, hingga mengunjungi pulau penyu (Turtle Island).
Berbagai permainan air tersebut biasanya dimulai sejak pukul 8 sampai
pukul 12 siang. Setiap permainan akan dipandu oleh instruktur
berpengalaman sehingga akan memberikan jaminan keselamatan dan
kenyamanan bagi wisatawan.
Olahraga
pertama yang menarik untuk dicoba adalah mengemudikan jetski, yaitu
kendaraan motor air yang dikendarai layaknya sepeda motor. Dalam
mengemudikan jetski, wisatawan akan didampingi oleh instruktur untuk
menghindari kecelakaan. Instruktur biasanya akan mengendarai jetski dari
pinggir pantai hingga ke tengah laut, baru kemudian wisatawan dapat
mengambil alih kemudi jetski untuk mulai beraksi kebut-kebutan di tengah
laut. Untuk menghindarai tabrakan atau kesalahan fatal lainnya,
istruktur tetap akan mendampingi wisatawan dengan cara membonceng di
belakang. Harga sewa jetski ini berkisar antara Rp150.000,00 hingga
Rp200.000,00 per orang selama 15 menit.
Bermain jetski dengan didampingi instruktur
Selain jetski, ada juga banana boat yang dapat ditumpangi oleh 4 orang plus 1 orang instruktur pendamping. Banana boat merupakan perahu karet tunggal berbentuk seperti pisang yang ditarik oleh speedboat untuk berkeliling pantai selama 15 menit. Bila ingin lebih seru, wisatawan dapat meminta kepada instruktur untuk mengarahkan banana boat melawan
arus ombak, sehingga Anda dapat merasakan sensasi menerjang ombak
bersama kawan atau keluarga. Ongkos yang harus dibayar untuk permainan
ini adalah Rp75.000,00 hingga Rp110.000,00 per orang untuk satu kali
permainan.
Mengelilingi pantai dengan banana boat
Ada juga permainan memakai payung parasut yang ditarik oleh sebuah kapal cepat (speedboat)
yang disebut parasailing. Jika Anda ingin menjajal permainan ini, harga
sewanya sekitar Rp90.000,00 hingga Rp135.000,00 tiap orang untuk sekali
putaran (sekitar 4 menit di udara) mengitari kawasan pantai Tanjung
Benoa. Dalam permainan ini, wisatawan yang telah menggunakan
perlengkapan parasailing akan ditarik oleh speedboat dengan
kecepatan tinggi sehingga akan melambung sampai ketinggian 50 meter di
atas permukaan laut. Untuk mengurangi ketegangan, wisatawan dapat
mengajak teman atau pasangan untuk bertandem menikmati sensasi layaknya
penerjung payung.
Apabila ingin mencoba snorkeling,
yaitu berenang sambil melihat-lihat pemandangan bawah laut, wisatawan
dapat menyewa peralatan dan jasa istruktur dengan biaya antara
Rp175.000,00 sampai Rp400.000,00 per orang selama 1 jam. Untuk olahraga snorkeling ini, wisatawan disyaratkan memiliki kemampuan berenang. Selain snorkeling, Anda juga dapat melihat kekayaan bawah laut dengan scuba diving. Scuba diving atau
menyelam dengan peralatan lengkap adalah salah satu cara untuk
menikmati keindahan bawah laut di Tanjung Benoa secara lebih aman.
Setelah diberi materi singkat mengenai teknik penyelaman, wisatawan
dipersilakan untuk mengenakan pakaian selam dan tangki oksigen, kemudian
ditemani oleh instruktur untuk menyelam di kedalaman 5 sampai 7 meter
di bawah permukaan laut. Bagi yang sudah berpengalaman diperbolehkan
menyelam hingga puluhan meter. Di bawah laut, Anda dapat menyaksikan
kekayaan terumbu karang dan ikan hias warna warni. Jangan lupa membawa
potongan roti untuk memberi makan ikan-ikan lucu tersebut. Untuk satu
kali penyelaman, yaitu selama 1 jam, wisatawan akan dikenai ongkos
antara Rp250.000,00 hingga Rp450.000,00.
Cara
lain untuk menikmati keindahan bawah laut Tanjung Benoa adalah dengan
menaiki kapal yang telah dimodifikasi bagian bawahnya menggunakan kaca
bening (glass bottom boat). Biasanya menaiki perahu glass bottom ini merupakan satu paket wisata menuju Pulau Penyu (Turtle Island).
Dalam perjalanan menuju Pulau Penyu, wisatawan dapat melihat
keanekaragaman hewan bawah laut melalui kaca bening seperti sedang
melihat akuarium raksasa. Wisatawan juga dapat memberikan potongan roti
sebagai makanan untuk bermain-main dengan ikan berwarna warni tersebut.
Seekor penyu di perairan Pulau Penyu
Puas
menikmati pemandangan bawah laut, wisatawan akan diajak menuju Pulau
Penyu. Di Pulau yang masih asri ini, wisatawan bisa menyaksikan
penangkaran penyu, telur-telur yang sedang dieram, telur yang sudah
menetas, penyu-penyu kecil, hingga penyu-penyu yang sudah dewasa dan
siap menjadi induk baru. Penyu-penyu ini tidak hanya satu jenis,
melainkan ada beberapa jenis. Beberapa di antaranya juga ada yang telah
berusia di atas 35 tahun dengan ukuran yang cukup besar. Di Pulau Penyu
juga terdapat binatang lain seperti burung, kelelawar, ular, monyet, dan
lain-lain yang relatif jinak sehingga dapat disentuh atau difoto oleh
pengunjung. Di pulau ini telah dilengkapi dengan galeri cenderamata yang
menjual berbagai replika penyu dari kayu atau batu karang.
Kunjungan
ke Pulau Penyu berlangsung sekitar 1 jam dengan harga yang bervariasi
tergantung jumlah penumpang. Apabila wisatawan berjumlah antara 1 sampai
5 orang, dikenakan biaya antara Rp450.000,00 hingga Rp550.000,00. Jika
berjumlah antara 6 sampai 10 orang, maka biayanya antara Rp700.000,00
hingga Rp1.000.000,00. Bila ingin lebih murah, disarankan wisatawan
langsung menyewa perahu nelayan dengan biaya Rp50.000,00 per orang untuk
menuju Pulau Penyu.
Permainan menantang, terbang menggunakan flaying fish
Permainan yang relatif baru di Tanjung Benoa adalah flying fish, yaitu perahu karet yang dilengkapi semacam sayap di kanan-kirinya yang ditarik oleh speedboat hingga melayang di udara. Flying fish
dapat dimainkan oleh 3 orang, yaitu dua orang berada di sisi kanan dan
kiri, serta satu orang instruktur di tengah sebagai pemandu dan
penyeimbang. Setelah ditarik oleh speedboat dengan kecepatan
tinggi dan melawan arah angin, perahu karet tersebut akan
melayang-layang di atas ketinggian 2 hingga 10 meter, mirip
layang-layang. Bagi Anda yang suka permainan menantang, flying fish patut untuk dicoba. Lama permainan ini sekitar 15 menit dengan biaya Rp170.000 hingga Rp275.000,00.
Wisata tirta Benoa Marine Recreation (BMR) terletak di Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Indonesia.
Tanjung Benoa terletak di ujung Tenggara Pulau Bali. Kawasan wisata ini dapat ditempuh dengan perjalanan +
20 menit dari Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali dengan menggunakan
taksi atau mobil sewaan. Dari obyek wisata lain, Tanjung Benoa dapat
ditempuh sekitar 35 menit dari Pantai Kuta dan 10 menit dari pantai
Sanur. Untuk keperluan transportasi menuju obyek-obyek wisata di Bali,
wisatawan dapat memanfaatkan bus-bus pariwisata, agen perjalanan, taksi,
maupun persewaan mobil dan motor, karena angkutan umum belum banyak
tersedia.
Memasuki kawasan tanjung Benoa, wisatawan dikenai tiket mobil, yaitu Rp5.000,00 untuk satu mobil.
Di
Tanjung Benoa terdapat kios-kios kecil yang menjual makanan ringan dan
minuman kemasan. Di Pulau Penyu pun, wisatawan tak perlu khawatir jika
membutuhkan makanan atau minuman, sebab di pulau tersebut banyak
dijumpai penjual makanan dan minuman. Di Tanjung Benoa juga tersedia
tempat-tempat duduk yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk bersantai.
Usai bermain di pantai, wisatawan dapat memanfaatkan kamar ganti yang
banyak terdapat di tepi pantai. Kawasan Tanjung Benoa telah dilengkapi
dengan berbagai akomodasi dan fasilitas bertaraf internasional, seperti
hotel bintang satu hingga bintang lima, restoran yang menyajikan makanan
lokal khas Bali hingga makanan internasional. Di kawasan ini juga telah
tersedia berbakai kios cenderamata, minimarket, serta fasilitas untuk
Spa.
0 komentar:
Posting Komentar