Ada
sekitar 3.000 jenis ular di dunia, sejak kemunculannya selama jaman
dinosaurus ular-ular tersebut harus beradaptasi dengan pola hidup yang
berbeda dan berkembang menjadi spesies yang berbeda dan kadang evolusi
tersebut banyak yang unik. Berikut ini sepuluh ular yang paling
menakjubkan dan tidak biasa di dunia.
1. Sea Snake (Ular Laut)
1. Sea Snake (Ular Laut)
Ular
laut adalah yang paling tidak biasa dari semua jenis ular. Mereka
berasal dari keluarga yang sama seperti kobra dan ular karang
(Elapidae), tetapi mereka telah beradaptasi ke gaya hidup yang
benar-benar di dalam laut, adaptasi yang luar biasa.
Ada 62 spesies yang diakui sampai saat ini, dan mereka ditemukan di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, mereka semua sangat berbisa. Racunnya sepuluh kali lipat lebih kuat dari kobra. Spesies ular laut 'One' , ular laut 'Belcher', dianggap oleh para ahli menjadi yang paling beracun dari semua ular laut. Untungnya, ular laut sangat jinak sehingga korban jiwa manusia sangat jarang.
Mereka bernafas dengan menyerap oksigen langsung dari air melalui kulit mereka. Mereka juga memiliki kelenjar khusus di lidah mereka, yang dapat membuang kelebihan garam dari organ dalam tubuhnya. Masih ada lagi, mungkin yang paling menakjubkan dari ular laut adalah Golden Sea Snake (Ular Laut Emas). Spesies ini bisa ber-fotoreseptor di ekornya, yang memungkinkan untuk mendeteksi variasi cahaya dan mungkin mendeteksi predator. Bisa dikatakan, Golden Sea Snake bisa melihat dengan ekornya.
2. Flying Snake (Ular Terbang)
Ada 62 spesies yang diakui sampai saat ini, dan mereka ditemukan di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, mereka semua sangat berbisa. Racunnya sepuluh kali lipat lebih kuat dari kobra. Spesies ular laut 'One' , ular laut 'Belcher', dianggap oleh para ahli menjadi yang paling beracun dari semua ular laut. Untungnya, ular laut sangat jinak sehingga korban jiwa manusia sangat jarang.
Mereka bernafas dengan menyerap oksigen langsung dari air melalui kulit mereka. Mereka juga memiliki kelenjar khusus di lidah mereka, yang dapat membuang kelebihan garam dari organ dalam tubuhnya. Masih ada lagi, mungkin yang paling menakjubkan dari ular laut adalah Golden Sea Snake (Ular Laut Emas). Spesies ini bisa ber-fotoreseptor di ekornya, yang memungkinkan untuk mendeteksi variasi cahaya dan mungkin mendeteksi predator. Bisa dikatakan, Golden Sea Snake bisa melihat dengan ekornya.
2. Flying Snake (Ular Terbang)
Ular
terbang ditemukan di hutan hujan India dan Asia tenggara, walaupun nama
mereka sedikit keren, mereka tidak bisa benar-benar terbang. Ketika
Ular terbang ingin pergi dari satu pohon ke pohon yang lain, dia
meluncurkan diri ke udara, dan saat melayang ia meregangkan tulang rusuk
dari dalam perutnya, sehingga tubuhnya melebar dan berfungsi menyerupai
sayap yang memberikan mereka stabilitas yang lebih baik.
Ular Terbang adalah glider, bahkan lebih baik daripada tupai terbang. Tupai dapat meluncur hingga 60 meter dari satu pohon ke yang lain, Ular Terbang dapat meluncur hingga 100 meter atau lebih, dan mereka benar-benar "meluncur" di udara. Ular ini tidak berbahaya bagi manusia. Makanan utamanya adalah kadal dan binatang kecil lainnya. Ular ini menghabiskan sebagian besar waktunya di pohon.
3. Tiger Keelback
Ular Terbang adalah glider, bahkan lebih baik daripada tupai terbang. Tupai dapat meluncur hingga 60 meter dari satu pohon ke yang lain, Ular Terbang dapat meluncur hingga 100 meter atau lebih, dan mereka benar-benar "meluncur" di udara. Ular ini tidak berbahaya bagi manusia. Makanan utamanya adalah kadal dan binatang kecil lainnya. Ular ini menghabiskan sebagian besar waktunya di pohon.
3. Tiger Keelback
Juga dikenal sebagai Yamakagashi, atau ular Air Jepang, spesies ini kebanyakan ditemukan di Asia Timur.
Bentuknya kecil, jarang melebihi satu meter, dan sangat pemalu, sehingga banyak fakta bahwa mereka dianggap tidak berbahaya, sampai seseorang meninggal karena gigitan yamakagashi di tahun 80-an.
Karena taring berbisa yang berlokasi di bagian belakang rahang, mereka tidak dapat menyuntikkan racun mereka dengan mudah seperti ular lainnya. Makanan utamannya adalah katak. Selain berwarna-warni cerah, Tiger Keelbacks ada juga yang berwarna normal.
Baru-baru ini ditemukan bahwa ular ini kebal terhadap katak beracun. Tidak hanya kebal terhadap racun katak, tetapi mereka benar-benar bisa "menyimpan" racun katak ini di dalam kelenjar di leher. Ketika terancam, dia bisa melepaskan dua racunnya (racun pribadi dan racun katak yang dimangsanya).
4. Burrowing Asp
Bentuknya kecil, jarang melebihi satu meter, dan sangat pemalu, sehingga banyak fakta bahwa mereka dianggap tidak berbahaya, sampai seseorang meninggal karena gigitan yamakagashi di tahun 80-an.
Karena taring berbisa yang berlokasi di bagian belakang rahang, mereka tidak dapat menyuntikkan racun mereka dengan mudah seperti ular lainnya. Makanan utamannya adalah katak. Selain berwarna-warni cerah, Tiger Keelbacks ada juga yang berwarna normal.
Baru-baru ini ditemukan bahwa ular ini kebal terhadap katak beracun. Tidak hanya kebal terhadap racun katak, tetapi mereka benar-benar bisa "menyimpan" racun katak ini di dalam kelenjar di leher. Ketika terancam, dia bisa melepaskan dua racunnya (racun pribadi dan racun katak yang dimangsanya).
4. Burrowing Asp
The
Asp adalah ular bertubuh kecil dari Afrika yang menghabiskan sebagian
besar waktunya di bawah tanah. Ia memakan tikus, Ular ini memiliki
taring besar yang berfungsi sebagai pencengkram berbisa, dan akan
menonjol keluar dari mulut ketika digunakan.
Taringnya juga fleksibel dan dapat dipindahkan secara bebas, yang berarti bahwa ular ini dapat menusuk mangsanya hanya dengan satu taring, dan setelah itu akan membunuh korban. Karena sifat kardiotoksik dan nekrotik, dan kemampuannya untuk menyuntikkan lebih dalam dari ular lain (karena "taring"nya panjang) ular ini sangat berbahaya bagi manusia
5. Horned Viper
Taringnya juga fleksibel dan dapat dipindahkan secara bebas, yang berarti bahwa ular ini dapat menusuk mangsanya hanya dengan satu taring, dan setelah itu akan membunuh korban. Karena sifat kardiotoksik dan nekrotik, dan kemampuannya untuk menyuntikkan lebih dalam dari ular lain (karena "taring"nya panjang) ular ini sangat berbahaya bagi manusia
5. Horned Viper
Ditemukan
di padang pasir Afrika Utara dan Timur Tengah, ular ini memiliki tanduk
kecil, biasanya berukuran 50 cm. Mereka memiliki sepasang tanduk di
atas mata, tetapi ada juga beberapa individu yang tidak punya atau hanya
tumbuh sedikit.
Mereka berbisa, tetapi gigitan mereka biasanya tidak fatal bagi manusia. Viper bertanduk ini secara resmi bernama "Cerastes Cerastes". Ular ini bersembunyi di bawah pasir di padang pasir dan menyergap setiap makhluk hidup yang sedang lewat, Ia menggunakan tanduknya sebagai sebuah daya tarik bagi mangsanya.
6. Atheris Hispida
Mereka berbisa, tetapi gigitan mereka biasanya tidak fatal bagi manusia. Viper bertanduk ini secara resmi bernama "Cerastes Cerastes". Ular ini bersembunyi di bawah pasir di padang pasir dan menyergap setiap makhluk hidup yang sedang lewat, Ia menggunakan tanduknya sebagai sebuah daya tarik bagi mangsanya.
6. Atheris Hispida
Ditemukan
di hutan hujan Afrika Tengah, Ular viper kecil ini sangat berbisa.
Memiliki bulu seperti sisik yang memberikan penampilan unik dan keren
(biasa di panggil, "Viper Pohon Bersisik"). Viper Atheris tumbuh hingga
75 cm. Seperti semua ular beludak, taring Atheris dilipat di bagian
depan rahang atasnya, belum ada penawar untuk racun yang dihasilkannya.
Gigitannya menyebabkan kesulitan bernafas, pembekuan darah, rasa sakit dan bengkak, sampai kematian. Untungnya, ular beludak ini biasanya tinggal jauh dari pemukiman manusia, sudah sangat langka dan ular ini adalah salah satu ular yang dilindungi.
7. Tentacled Snake (Ular BerTentakel)
Gigitannya menyebabkan kesulitan bernafas, pembekuan darah, rasa sakit dan bengkak, sampai kematian. Untungnya, ular beludak ini biasanya tinggal jauh dari pemukiman manusia, sudah sangat langka dan ular ini adalah salah satu ular yang dilindungi.
7. Tentacled Snake (Ular BerTentakel)
Ular
ini berasal dari Asia Tenggara, ia adalah spesies yang unik, spesies
terakhir yang masih hidup dari genusnya. Bagian yang paling terkenal
dari ular ini adalah tentakel berdaging aneh di moncongnya. Tentakel ini
sebenarnya mechanosensors yang sangat sensitif, yang memungkinkan ular
untuk mendeteksi gerakan dalam air dan menyerang setiap ikan malang yang
berenang di dekatnya.
Sifat lainnya yang menarik adalah kecepatan menyerang tentacle dari ular ini sungguh luar biasa, hanya diperlukan 15 milidetik untuk menangkap mangsanya. Meskipun ular tentacle berbisa, bisanya tidak menimbulkan ancaman bagi manusia. Tubuhnya kecil, panjangnya hanya 90 cm. Sama seperti ular Gading Gajah, dia sepenuhnya hidup di air dan nyaris tidak dapat bergerak di darat.
8. Long Nosed Vine Snake
Sifat lainnya yang menarik adalah kecepatan menyerang tentacle dari ular ini sungguh luar biasa, hanya diperlukan 15 milidetik untuk menangkap mangsanya. Meskipun ular tentacle berbisa, bisanya tidak menimbulkan ancaman bagi manusia. Tubuhnya kecil, panjangnya hanya 90 cm. Sama seperti ular Gading Gajah, dia sepenuhnya hidup di air dan nyaris tidak dapat bergerak di darat.
8. Long Nosed Vine Snake
Ular
Pohon Anggur Hidung Panjang (panjang banget namanya) adalah predator
arboreal, tidak seperti ular yang lain, ia memiliki penglihatan yang
sangat baik daripada ular kebanyakan, dan memungkinkan menyerang
mangsanya dengan akurasi yang tepat.
Lidahnya berwarna hijau terang. Tubuhnya yang ringan memungkinkannya untuk bergerak cepat di dedaunan dan bisa mencapai dari satu cabang ke cabang lain dengan setengah tubuh pada udara. Makanan utamanya adalah kadal dan katak, meskipun mereka berbisa, mereka tidak menimbulkan ancaman serius bagi manusia, hanya sakit dan bengkak setelah digigit ular pohon anggur ini, dan gejala akan hilang dalam beberapa hari.
9. Langaha Nasuta
Lidahnya berwarna hijau terang. Tubuhnya yang ringan memungkinkannya untuk bergerak cepat di dedaunan dan bisa mencapai dari satu cabang ke cabang lain dengan setengah tubuh pada udara. Makanan utamanya adalah kadal dan katak, meskipun mereka berbisa, mereka tidak menimbulkan ancaman serius bagi manusia, hanya sakit dan bengkak setelah digigit ular pohon anggur ini, dan gejala akan hilang dalam beberapa hari.
9. Langaha Nasuta
Salah
satu reptil paling aneh di dunia. Sama seperti ular pohon anggur, ular
Langaha (juga dikenal sebagai Ular Berhidung Daun) dinamakan sesuai
dengan gaya hidupnya yang arboreal. Sifat yang paling menarik tentu
saja, "tanduk" aneh atau proyeksi pada moncongnya. Jantan dan betina
dari ular ini terlihat sangat berbeda. Jantan berwarna kekuningan dan
memiliki kulit halus dan tajam, serta memiliki "tanduk", sementara
betina memiliki kulit kasar dan berwarna coklat.
Ini adalah salah satu dari beberapa ular di mana gender ular dapat ditentukan dengan mudah hanya dengan melihatnya. Ular Nasuta Langaha hanya ditemukan di hutan hujan lindung di Madagaskar. Sangat berbisa dan gigitannya dapat sangat menyakitkan bagi manusia, tetapi tidak menyebabkan kematian.
10. Elephant Trunk Snake (Ular Gading Gajah)
Ini adalah salah satu dari beberapa ular di mana gender ular dapat ditentukan dengan mudah hanya dengan melihatnya. Ular Nasuta Langaha hanya ditemukan di hutan hujan lindung di Madagaskar. Sangat berbisa dan gigitannya dapat sangat menyakitkan bagi manusia, tetapi tidak menyebabkan kematian.
10. Elephant Trunk Snake (Ular Gading Gajah)
Sekali
lagi ular asli Asia Tenggara, Ular aneh ini banyak ditemukan di
Indonesia, meskipun beberapa juga ditemukan di Australia. Ular ini
mendapatkan namanya dari kulitnya yang tidak biasa, yang berkerut dan
longgar, terlihat tua, dan ukurannya yang super besar.
Mereka dapat tumbuh hingga 2,5 meter. Ular ini berhabitat di air, dan tak berdaya ketika di darat, mereka tidak bisa meluncur seperti ular lainnya karena mereka tidak memiliki skala yang luas di dalam perutnya.
Makanan ular ini adalah ikan, termasuk lele dan belut. Ular ini memiliki sedikit racun yang tidak mematikan, sehingga mereka menggunakan lilitan untuk membunuh mangsanya. Sisik-sisiknya yang besar dan menonjol adalah adaptasi untuk memegang ikan licin dan melilit mereka di bawah air.
Mereka dapat tumbuh hingga 2,5 meter. Ular ini berhabitat di air, dan tak berdaya ketika di darat, mereka tidak bisa meluncur seperti ular lainnya karena mereka tidak memiliki skala yang luas di dalam perutnya.
Makanan ular ini adalah ikan, termasuk lele dan belut. Ular ini memiliki sedikit racun yang tidak mematikan, sehingga mereka menggunakan lilitan untuk membunuh mangsanya. Sisik-sisiknya yang besar dan menonjol adalah adaptasi untuk memegang ikan licin dan melilit mereka di bawah air.
0 komentar:
Posting Komentar