Ternyata Banyak Produk2 Militer yg Bikinnya Negara kita Sendiri Gan
Berikut Penampakanya:
*Wahana Subskimmer Angkatan Laut (photo : Defense Studies)
Matra Laut
R&D Angkatan Laut kali ini menampilkan hasil risetnya berupa subskimmer,
wahana ini dapat dipakai di permukaan air maupun menyelam, cocok digunakan untuk operasi pasukan khusus. Wahana dengan panjang 5,5m ini mampu membawa 4 personil dan mempunyai kecepatan 20 knot di permukaan air dan 2-4 knot ketika digunakan untuk penyelaman.
*LCAC Kartika yang mampu membawa beban 3 ton (photo : Defense Studies)
Berikut Penampakanya:
*Wahana Subskimmer Angkatan Laut (photo : Defense Studies)
R&D Angkatan Laut kali ini menampilkan hasil risetnya berupa subskimmer,
wahana ini dapat dipakai di permukaan air maupun menyelam, cocok digunakan untuk operasi pasukan khusus. Wahana dengan panjang 5,5m ini mampu membawa 4 personil dan mempunyai kecepatan 20 knot di permukaan air dan 2-4 knot ketika digunakan untuk penyelaman.
*LCAC Kartika yang mampu membawa beban 3 ton (photo : Defense Studies)
Spoilerfor Kartika:
Angkatan
Darat menampilkan kapal pendarat berbantalan udara (LCAC) tipe
hovercraft dengan nama Hovercraft Kartika. Kapal dengan panjang total
14,2m merupakan kapal pendarat hovercraft terbesar milik Angkatan Darat.
Wahana ini mampu mengangkut beban 3 ton. Kecepatan jelajah wahan ini
20-25 knot, dengan kecepatan maksimal 30 knot.
*Kapal PKR-105 kerjasama bareng dengan Damen Schelde (photo : Defense Studies)
*Kapal PKR-105 kerjasama bareng dengan Damen Schelde (photo : Defense Studies)
Guided
Missile Escort PKR 105 menjadi primadona pada pameran ini. Penunjukan
Damen Schelde sebagai mitra PT. Pal untuk membuat kapal ini pada bulan
Agustus lalu akan segera diikuti kontrak dengan Kementrian Pertahanan.
PKR 105 akan menjadi kapal paling canggih dan modern di armada tempur
Angkatan Laut.
*KCR-40 yang sedang dikerjakan oleh Palindo - Batam (photo : Defense Studies)
*KCR-40 yang sedang dikerjakan oleh Palindo - Batam (photo : Defense Studies)
Kapal
Cepat Rudal 40 meter ditampilkan oleh 2 perusahaan yaitu PT. Palindo
Marine Shipyard dan PT. Pal. Palindo sebagai perusahaan galangan kapal
yang berlokasi di Batam saat ini sedang mengerjakan KCR 40 pesanan
Angkatan Laut. Kapal ini sudah mengadopsi desain stealth, bentuk radar
navigasi yang menjulang tinggi mengingatkan kita pada kapal-kapal milik
Angkatan Laut Singapore. Kapal dengan panjang 43 meter ini sanggup
dipacu dengan kecepatan 27-30 knot.
*LST-117 rancangan PT. Pal (photo : Defense Studies)
*LST-117 rancangan PT. Pal (photo : Defense Studies)
Ada
2 tipe miniature kapal pendarat tank dengan panjang 117 meter yaitu LST
117 yang dirancang oleh PT. Pal dan yang dirancang oleh PT. Dok Kodja
Bahari. Perbedaan yang terlihat nyata pada LST yang dirancang mampu
mengangkut helicopter ini adalah penempatan sekoci di bodi samping. Pada
disain Pal sekoci diletakkan atas-bawah sehingga bodi kapal menjadi
terlihat tinggi, sedangkan disain DKB sekoci diletakkan muka belakang.
Kecepatan kapal ini berkisar 14-16 knot.
Riset dan Kerjasama
Berbeda dengan kontrak pengadaan 4 korvet Diponegoro class yang telah selesai dikerjakan oleh Damen Schelde maka dalam pembuatan kapal PKR-105 ini Damen akan bekerja sama dengan PT. Pal dan memberikan transfer teknologi pembuatan kapal tersebut kepada Indonesia.
*Pindad-Tatra sepakat untuk bekerjasama (photo : Defense Studies)
Riset dan Kerjasama
Berbeda dengan kontrak pengadaan 4 korvet Diponegoro class yang telah selesai dikerjakan oleh Damen Schelde maka dalam pembuatan kapal PKR-105 ini Damen akan bekerja sama dengan PT. Pal dan memberikan transfer teknologi pembuatan kapal tersebut kepada Indonesia.
*Pindad-Tatra sepakat untuk bekerjasama (photo : Defense Studies)
Pindad ternyata juga telah bekerjasama dengan Tatra pemasok truk dari Ceko. Seperti diketahui, Marinir telah menggunakan truk Tatra 813 8x8 GRAD dan truk 6x6 Tatra 810 untuk mengangkut amunisi roket tersebut. Kedua logo perusahaan ini ditampilkan bersama secara mencolok.
Dilihat dari foto kerjasama itu adalah utk pembuatan Kapal Laut Transportasi C-130
Daya Narik 12-18Ton
Batas Air 120-150CM
*Kerjasama Pindad dengan FNSS yang ditandatangani pada bulan Juni 2010 untuk produksi kendaraan roda rantai belum menghasilkan prototipe yang dapat dibawa pada pameran ini.
*INTI saat ini berhasil menggandeng Harris Corporation untuk pengadaan alat komunikasi bagi Angkatan Darat. Dalam tender pengadaan alat komunikasi ini akan terjadi persaingan dengan perusahaan saudara yaitu LEN yang memilih bekerjasama dengan Thales.
*Telemetri Roket D230 (photo : Defense Studies)
LEN
baru saja sukses melakukan kerjasama dengan LAPAN dalam membuat sistem
telemetri roket D230, sehingga ujicoba roket yang dilakukan dapat
diikuti kecepatannya, arahnya dan ketepatannya secara real time.
0 komentar:
Posting Komentar